PEMBENIHAN IKAN MAS ( Cyprinus carpio L )
PADA BALAI BUDIDAYA AIR TAWAR
oleh. Djakia A. Mokodongan
Kegiatan pembenihan yang dilakukan yaitu pemijahan secara alami dengan menggunakan kakaban sebagai tempat menempelnya telur dan pemijahan secara buatan (induced spawning ). Hal - hal yang perlu disiapkan baik secara alami maupun secara buatan adalah : kolam atau bak, kakaban dan induk. kolam atau bak untuk pemijahan, penetasan sebelum digunakan dikeringkan terlebih dahulu dan selanjutnya kolam pendederan diolah, diberi pupuk dan kapur serta bila sudah dimasukan air, dilakukan penyemprotan dengan pestisida pada kolam.
Induk yang digunakan baik jantan maupun betina adalah yang sudah matang kelamin. Apabila induk, kakaban dan kolam atau bak pemijahan telah siap, maka induk dimasukan dalam kolam dengan perbandingan 1 : 1,5. Biasanya ikan memijah pada malam hari sampai pagi hari. Telur yang menempel pada kakaban akan menetas setelah 2 - 3 hari dibuahi.
Pemijahan secara buatan dapat dilakukan dengan membiarkan ikan memijah sendirinya dan dengan pengurutan ( stripping ) pada induk yang dipijahkan. Perbandingan berat resipien dan donor yaitu 1 : 1,5 dan penyuntikan dilakukan dua kali.
Larva atau benih yang dihasilkan dirawat dengan jalan memberikan makanan buatan dan makan hidup berupa Daphnia, sedangkan makanan bauatan berupa sari kuning telur.
Hasil kegiatan selama kerja lapang diperoleh tingkat mortalitas 20 - 97,5 % untuk secara alamiah dan 33,34 - 75 % cara hipofisasi. Masalah yang dihadapi oleh Balai Budidaya Air Tawar Sukabumi yaitu kurangnya suplai air sebab musim kemarau dan lumut yang tumbuh terlampau banyak.
REKAYASA PRODUKSI INDUK MURNI DAN BENIH HIBRIDA
IKAN MAS
A. Hadadi, Y. Mundayana, A. Santika, D. Suganda dan C. Muharam
Rekayasa produksi induk murni dan hibrida ikan mas telah dilakukan di Balai Budidaya Air Tawar Sukabumi semenjak bulan April 1999 hingga bulan Maret 2000. Rekayasa ini bertujuan untuk menghasilkan induk ikan mas unggul pada varietas majalaya dan sinyonya serta diperoleh informasi tentang perkembangan benih hasil hibridisasi intraspesifik. Dalam memproduksi induk murni dikembangkan metoda ginogenesis mitotik dan untuk mendapatkan jantan fungsional dilakukan dengan cara sex reversal melalui perendaman hormon 17 alpha methyltestosteron , untuk tahap awal perbanyakan induk ditempuh melalui perkawinan antara induk ginogenetik dengan jantan normal satu varietas.
Dalam upaya menghasilkan benih unggul dilakukan hibridisasi intraspesifik antara ikan mas varietas majalaya dengan sinyonya dan majalaya dengan kaca. Pendederan dilakukan di kolam sedangkan pembesaran di karamba jaring apung dan kolam air deras. Dari hasil kegiatan perekayasaan ini diperoleh :