EVALUASI KESEHATAN BENIH IKAN MAS DAN NILA

HASIL HIBRIDISASI DAN PEMURNIAN

RINGKASAN

Oleh : E. Mudjiutami, Y. Eliyani, Z. Zainun

 

Kegiatan pemurnian induk dan perbaikan mutu benih hibrida diharapkan mampu menanggulangi kebutuhan benih berkualitas dengan pertumbuhan yang cepat dan toleran terhadap penyakit. Untuk itu diperlukan informasi tentang tingkat ketahanan benih ikan mas dan hasil pemurnian dan hibridisasi terhadap jenis parasit dan bakteri pathogen.

Pengamatan terhadap prevalensi dan intensitas serangan Trichodina sp. menunjukan bahwa hasil perkawinan antara Sinyonya-Sinyonya lebih rentan dibandingkan dengan hasil perkawinan Sinyonya-Majalaya, Majalaya-Sinyonya dan Majalaya-Majalaya. Demikian pula terhadap serangan bakteri Aeromonas hydrophylla.

Ikan nila hasil pemurnian lebih rentan terhadap Trichodina sp. dan bakteri Aeromonas hydrophylla dibandingkan dengan ikan nila hasil persilangan antar strain ( NIFI, GIFT, Citralada dan lokal). Sedangkan ketahanan tubuh benih nila hasil persilangan antar strain terhadap serangan Aeromonas hydrophylla dan Trichodina sp. relatif sama.

Pada tahun 1998/1999 akan dilakukan upaya peningkatan daya tahan tubuh terhadap penyakit pada ikan mas dengan menggunakan bahan yang dapat menstimulir kekebal

 


PENGENDALIAN PENYAKIT DI BALAI BUDIDAYA AIR TAWAR

Ringkasan

Oleh : E. Mudjiutami, A. Sasongko, E. Eliyani

 

Penyakit merupakan salah satu faktor penyebab ketidakberhasilan suatu kegiatan budidaya. Hal ini dapat diatasi melalui kegiatan pengendalian penyakit secara dini.

Usaha pengendalian penyakit dilakukan melalui tindak pencegahan dengan cara pengkarantinaan pada ikan yang akan didistribusikan dan tindak pengobatan sebagai alternatif terakhir usaha pengendalian penyakit.

Kegiatan ini bertujuan untuk mencegah tersebarnya penyakit pada kegitan distribusi ikan dan untuk mendapatkan informasi dan efektifitas penggunaan obat dan gejala penyakit yang ditemukan.

Pada kegiatan karantina tindakan yang dilakukan meliputi penampungan ikan, pengamatan secara visual dan mikroskopis pada ikan yang dikarantina, dilanjutkan dengan perlakuan obat untuk mencegah penyakit. Sedangkan pengobatan penyakit dilakukan setelah pemeriksaan awal terhadap ikan sakit dan diagnosa penyakitnya.

Penyebab penyakit yang dominan dilakukan ditemukan pada ikan mas dan nila adalah Trichodina sd. dengan menunjukkan gejala gerakan lemah dan tidak ada nafsu makan. Pada ikan jambal siam dan lele dumbo, yang paling sering ditemukan adalah penyakit yang disebabkan oleh Ich dan Trichodina sp.. Epistylis sp. sering ditemukan pada ikan Corydoras. Penyakit ini bisa diatasi apabila ditangani sejak dini. pada kodok lembu penyakit " dropsy " dengan gejala perut kembung dan tidak ada nafsu makan dan masih sering terjadi dan belum bisa diatasi.


PENINGKATAN DAYA TAHAN TUBUH KODOK DAN LELE

E. Mudjiutami, Y. Eliyani, S. Febriyanti, W. Rusmana, Jaelani, Z. Zainun, Suroso, M. Indra

Pada pemeliharaan kodok lembu dan lele dumbo seringkali dijumpai kasus penyakit karena infeksi, beberapa penyebab penyakit berupa parasit, bakteri maupun virus. Agar kerugian dapat dihindari perlu diantisipasi melalui pengelolaan ikan dengan baik dan melakukan tindak pengendalian penyakit. Salah satu alternatif upaya pencegahan dilakukan menggunakan bahan yang diharapkan dapat meningkatkan daya tahan tubuh ikan antara lain immunostimulan dan vitamin C.

Kegiatan penggunaan vitamin C dan immunostimulan berupa Saccharomyces cereviceae telah dilakukan di Balai Budidaya Air Tawar Sukabumi. Vitamin C dan immunostimulan secara oral yang dicampurkan dalam pakan diterapkan pada percil kodok lembu, sedangkan pada lele dumbo digunakan immunostimulan y ang diberikan melalui perendaman dan oral. Vitamin C dicampurkan dalam pakan dengan dosis 500 mg/kg pakan, sedangkan immunostimulan yang diterapkan melalui pakan diberikan dengan dosis 0.1 %/kg pakan dan cara perendaman dengan dosis 100 ug/ml. Paramete r yang dianalisa adalah sintasan pemeliharaan, sintasan uji tantang, aktivitas phagositik dan keberadaan bakteri Aeromonas hydrophilla

Hasil kegiatan menunjukkan bahwa terdapat kecenderungan peningkatan daya tahan tubuh percil kodok lembu terhadap Aeromonas hydrophilla. Hal ini dilihat dari sintasan uji tantang, dan kecenderungan peningkatan sintasan percil kodok lembu dengan perlakuan pada akhir masa pemeliharaan dibandingkan dengan kontrol. Pada lele dumbo, immunostimulan dapat diterapkan pada pemeliharaan secara terkontrol.

Memerlukan Makalah lengkap. silakan menghubungi Bagian Informasi & Publikasi BBAT .....