REKAYASA PRODUKSI INDUK MURNI DAN BENIH HIBRIDA IKAN NILA

S. Hanif, A. Sucipto, T. Prayoga, D. Junaedi, T. Juanda

Memasuki era pasar bebas, maka peningkatan kualitas dan kuantitas nila harus dilakukan untuk meni ngkatkan daya saing. Kualitas ikan dapat diukur melalui laju pertumbuhan, fillet yang dihasilkan serta nilai fluktuasi assimetri (FA).

Ikan nila jantan tumbuh lebih cepat dibandingkan betina. Oleh karena itu maka pemakaian benih tunggal kelamin jantan sangat menguntungkan untuk usaha pembesaran karena dapat membantu meningkatkan pertumbuhan ikan nila. Benih tunggal kelamin dihasilkan secara hormonal menggunakan 17 alpha methyltestosteron. Ketersediaan benih secara kuantitas dapat dilakukan dengan meningkatkan jumlah induk yang memijah setiap pemijahan. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan teknik tukar pasangan dan tukar wadah. Cara ini pun dapat digunakan untuk meningkatkan nilai Ne (effective breeding number) sehinggga dapat pula menghambat laju silang dalam.

Peningkatan jumlah individu jantan dalam perekayasaan ini dilakukan secara hormonal dengan hormon 17 alpha methyltestosteron dosis 0,1 mg/l melalui perendaman larva. Dengan menggunakan tiga kepadatan yang berbeda menunjukkan bahwa dengan kepadatan 1.000 ekor per liter efektif untuk menghasilkan nila jantan dengan nisbah 80%. Dengan menggunakan teknik tukar wadah pemijahan mampu meningkatkan nilai bilangan pemijah sebanyak 200 %, bahkan dengan teknik tukar pasangan jumlah bilangan pemijah meningkat sampai 300%.

Mutu genetik ikan nila dapat dilihat dari tingkat heterozigositasnya berdasarkan Fluktuasi Assimetri. Nilai FA yang rendah (mendekati nol) menunjukkan lebih heterozigote. Hasil pengamatan FA pada nila hitam dan nila merah hibrida menunju kkan nilai FA yang lebih rendah